Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

SMPN 3 Pengasih Gandeng UNISA Yogyakarta, Bahas Dampak Gadget pada Remaja

Kamis, 19 Desember 2024 | 13.09 WIB Last Updated 2024-12-19T06:15:49Z


Pengasih, Kulon Progo — Rabu, 18 Desember 2024, menjadi hari bersejarah bagi 364 siswa SMP Negeri 3 Pengasih yang mengikuti seminar kesehatan mental remaja. Acara yang berlangsung di depan mushola sekolah ini mengangkat tema penting, yakni "Kesehatan Mental di Era Digital." Seluruh peserta terlihat rapi dengan seragam OSIS dan membawa perlengkapan tulis untuk mencatat materi yang disampaikan.

Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan resmi. Para siswa bersama guru menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Mars Espega” dengan penuh semangat, disusul doa bersama untuk kelancaran acara. Dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 3 Pengasih, Mandarsih, S.Pd., M.Pd., menyampaikan pesan penting tentang dampak era digital bagi generasi muda. “Kami ingin siswa tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga mampu mengendalikan penggunaannya untuk hal yang positif,” ujarnya.

Puncak acara adalah seminar kesehatan mental yang dimulai pukul 08.30 WIB. Ns. Yuni Kurniasih, S.Kep., M.Kep., dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta membawakan materi “Bahaya Penggunaan Gadget.” Ia menyoroti dampak negatif seperti kecanduan, gangguan tidur, dan potensi perilaku asusila akibat akses tak terbatas. “Anak-anak perlu menyadari bahwa menyimpan konten pornografi adalah tindakan yang merusak diri sendiri dan melanggar norma sosial,” tegasnya.



Sesi kedua dipandu oleh Ns. Zubaida Rohmawati, S.Kep., MPH., dengan topik “Merajut Mimpi Masa Depan.” Melalui pendekatan interaktif, Zubaida mengajak siswa untuk merancang visi masa depan mereka. “Kita harus mempersiapkan diri sejak sekarang untuk mencapai mimpi besar,” katanya. Sesi ini diakhiri dengan permainan menarik yang mengundang antusiasme peserta.

Selain seminar, mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta juga melaksanakan screening kesehatan mental. Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi kondisi psikologis siswa. “Data dari screening ini akan menjadi dasar untuk tindak lanjut, baik dari pihak sekolah maupun orang tua,” jelas Zubaida.

Sebelum seminar dimulai, sesi pra-acara pada pukul 07.00 WIB menjadi ajang unjuk bakat siswa. Mulai dari qiroah, hadroh, menyanyi, pembacaan puisi, hingga seni mocopat, berbagai penampilan kreatif ditampilkan oleh perwakilan kelas. “Kegiatan seni ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan diri mereka,” kata Mandarsih.

Sebagai bentuk apresiasi, 20 doorprize dibagikan kepada siswa yang aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Penutupan dilakukan pukul 12.00 WIB dengan salat Dzuhur bersama bagi siswa muslim, diikuti dengan kepulangan siswa pada pukul 12.15 WIB. “Kami berharap seminar ini memberikan dampak positif, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun masa depan siswa,” ujar Mandarsih.

Anisa, siswa kelas 9, merasa seminar ini memberinya wawasan baru. “Saya jadi lebih memahami dampak buruk gadget dan pentingnya merencanakan masa depan,” ujarnya. Hal serupa diungkapkan oleh Budi, siswa kelas 8. “Kegiatannya seru, terutama saat ada permainan dan doorprize,” katanya dengan antusias.

Seminar ini mencerminkan komitmen SMP Negeri 3 Pengasih dalam mendukung kesehatan mental siswa. Melalui kolaborasi dengan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, sekolah ini menunjukkan upaya nyata mencetak generasi muda yang cerdas, sehat mental, dan siap bersaing di era global. (Zubaida Rohmawati)