Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Stadium General IPM, Kakan Wahib Jamil Ingatkan Jati Diri Manusia

Selasa, 12 November 2024 | 18.58 WIB Last Updated 2024-11-12T11:59:10Z


Kulon Progo - Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang paling sempurna, dilengkapi dengan akal, spiritual, fisik, hati, dan nafsu. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa menyadari jati dirinya.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd., dalam acara Stadium General Pelatihan Kader Madya Taruna Melati (PKMTM) III. Acara ini diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) DIY dengan tema Anggayuh Sejatining Diri Nglampahi Mulyaning Bhakti dan berlangsung di Ruang Rapat Sermo, Pemkab Kulon Progo, Selasa (12/11/2024) siang.

“Kita adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan kesempurnaan. Kita dilengkapi dengan akal, spiritual, fisik, hati, dan nafsu. Maka, kita harus menyadari jati diri kita sebagai manusia,” ujarnya.

“Kita juga diciptakan oleh Allah sebagai umat yang terbaik, sehingga Allah memberi kita tugas untuk ber-amar makruf nahi mungkar, yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Selain itu, kita juga diciptakan sebagai umatan wasathan atau umat yang pertengahan, tidak lemah dalam beragama namun juga tidak ekstrem,” imbuh Kakan.

Manusia, lanjut Wahib Jamil, sesungguhnya diciptakan Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi, sehingga salah satu tugasnya adalah berdakwah. “Di Kulon Progo, ada banyak program sebagai upaya peningkatan religiusitas masyarakat, seperti Pelita Madinahku (Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, dan Pengamalan Agama bagi ASN di Kabupaten Kulon Progo), Sonjoku (Silaturahmi Obrolan Jejaring Ormas Keagamaan Kulon Progo), Pendekarku (Pendidikan Karakter Kulon Progo), Sekolah Kebangsaan, BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah), dan lain-lain,” jelasnya.

Wahib Jamil berharap pola dakwah yang dibangun dapat Menebarkan Agama Damai (Rahmatan lil Alamin) dengan mewujudkan moderasi beragama. “Indikatornya meliputi komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, serta adaptif terhadap tradisi dan budaya,” pungkasnya. (abi)