Silaturahim ini merupakan bagian dari komunikasi baik yang dijalin oleh Sapardiyono sebagai kader Muhammadiyah dengan PDM Kulon Progo. Ia menyampaikan keputusannya untuk maju sebagai calon bupati pada Pilkada tahun ini.
Langkah-langkah Sapardiyono dalam dunia politik memang baru saja dimulai. Sebelumnya, Sapardiyono telah berpengalaman menjadi “wasit” dalam penyelenggaraan pemilu. Kiprahnya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dimulai sejak 2003. Ia menjabat sebagai Ketua KPU Kabupaten Kulon Progo pada 2003–2008, serta Anggota KPU DIY pada 2008–2013. Namun, dalam konteks politik baru ini, ia harus menghadapi peran yang lebih menantang sebagai pemain yang harus tenang menghadapi segala situasi. PDM Kulon Progo merespons dengan baik keputusan Sapardiyono. Mereka menunjukkan keterbukaan sebagaimana yang diamanatkan dalam Khittah Denpasar 2002, dimana Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis, tetapi senantiasa mendorong partisipasi aktif dalam high politics. Dalam konteks ini, PDM Kulon Progo mendukung kader-kader terbaiknya untuk berpartisipasi dalam kontestasi politik.