Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PCNA Pengasih Dorong Peran Perempuan Muda dalam Pelestarian Lingkungan

Senin, 27 Mei 2024 | 14.41 WIB Last Updated 2024-05-27T07:41:40Z

 



PENGASIH, persyarikatanku.com - Ahad (26/05), Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Pengasih menggelar acara Kajian Nasyiatul Aisyiyah Pengasih (KINASIH) #2 di Aula Perpustakaan Daerah Kabupaten Kulon Progo. Kajian bertema "Peran Perempuan untuk Keadilan dan Pelestarian Lingkungan" ini dihadiri oleh 30 peserta perempuan muda.



Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB tersebut diawali dengan sambutan dari Asnara Dwi Pangesti, Ketua Panitia yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Kesehatan dan Lingkungan PCNA Pengasih. Dalam kegiatan ini, Suyati, S.Pd., selaku Ketua Umum PCNA Pengasih, juga turut memberikan sambutan untuk mengawali kegiatan ini dengan optimisme gerakan perempuan dalam isu lingkungan.



Drs. Subiyanto, M.Pd., Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kapanewon Pengasih, hadir membuka acara dengan memberikan sambutan yang menginspirasi. Beliau menekankan bahwa Muhammadiyah memiliki fokus yang kuat dalam menggarap isu lingkungan, serta berharap agar generasi muda, terutama perempuan, dapat turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.



Materi pertama dalam acara ini disampaikan oleh Drs. Amir Ma'ruf, MA., Koordinator Adiwiyata dan Zona Integritas MAN 2 Kulon Progo sekaligus Anggota Dewan Pimpinan Pusat HPAI. Adiwiyata, secara definisi, merupakan sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan, baik di sekolah, masyarakat, maupun rumah tangga. 



Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa kesehatan memiliki tiga dimensi penting: kesehatan makanan, kesehatan keluarga, dan kesehatan lingkungan. Beliau juga membagikan prinsip-prinsip dalam mewujudkan adiwiyata, yakni edukatif, partisipatif, berkelanjutan, dan kesetaraan. Kesadaran akan lingkungan, kata beliau, menjadi kunci utama dalam upaya peduli terhadap lingkungan sekitar.



Materi kedua yang disampaikan dalam KINASIH #2 adalah pemanfaatan sampah organik menjadi eco enzyme oleh Suharmiyati, S.Pd, M.Pd., Ketua Relawan Dunia Eco Enzyme Indonesia (RDEE). Eco enzyme merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang usia sampah organik dengan cara mengolahnya menjadi bahan yang bermanfaat. Manfaat dari eco enzyme sendiri sangat beragam, mulai dari mengurangi limbah organik, menghasilkan bahan pembersih yang ramah lingkungan, hingga menyuburkan tanah dengan nutrisi yang diperlukan. Pemateri juga memberikan kesempatan bagi peserta KINASIH untuk melakukan praktik langsung dalam pembuatan eco enzyme, yang menjadikan acara ini lebih interaktif.



Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang berfokus pada gerakan perempuan, senantiasa menyuarakan bahwa perempuan harus mengambil peran dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dalam KINASIH #2 ini peserta juga diajak untuk memulai pembiasaan memilah sampah. Peserta membuang dan memilah sampah masing-masing sesuai dengan tempat sampah yang sudah disediakan, yakni sampah kertas, plastik, organik, dan residu. Melalui kesadaran, edukasi, dan tindakan nyata seperti penggunaan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang dilakukan bersama-sama, dapat membangun lingkungan yang sehat dan lestari untuk generasi masa depan.