Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Musyda XXVI IPM Kulon Progo Resmi Dibuka

Sabtu, 25 November 2023 | 21.43 WIB Last Updated 2023-12-02T12:58:44Z

 


LENDAH, persyarikatanku.com - Sabtu (25/11), Musyawarah Daerah XXVI Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kulon Progo (Musyda XXVI IPM Kulon Progo) telah resmi dibuka. Musyda kali ini mengangkat tema "Menenun Asa dan Harsa terhadap Cita", dilaksanakan pada 25-26 November 2023 di SMK Muhammadiyah 1 Lendah. Acara pembukaan dipandu oleh El Nazula Firdausi Az-Zahra, kurang lebih dihadiri oleh 70 peserta dan 16 tamu undangan.

Ketua Umum PD IPM Kulon Progo, Asysyifa Hasbi Lastaputra, dalam sambutannya menyampaikan, "Musyda XXVI IPM Kulon Progo ini terlaksana atas doa dan dukungan dari berbagai elemen. Harapannya acara ini bisa berjalan dengan baik dan lancar, dan setelahnya bisa menjadi lebih baik lagi, menenun harsa, menenun asa, menenun harapan cita-cita. Oleh karena itu, apabila ada yang ingin disampaikan oleh teman-teman PR dan PC, silakan disampaikan untuk bertukar gagasan."

Hasbi menambahkan, Musyda adalah permusyawaratan tertinggi di tingkat daerah. Inti dari musyawarah ini bukan hanya bertukar gagasan, tetapi akan ada pemilihan pengurus baru, akan ada nakhoda baru untuk kembali melanjutkan perjalanan PD IPM Kulon Progo. Harapannya, ke depan bisa berkolaborasi dengan eksternal Muhammadiyah, bisa berkolaborasi dengan Polres dan unsur-unsur yang lain.

Sambutan kedua disampaikan oleh Pimpinan Wilayah IPM Daerah Istimewa Yogyakarta (PW IPM DIY) yang diwakili oleh Muhammad Zulfa Zaidan Ichsanie selaku Ketua Bidang Perkaderan. Zaidan mengungkapkan bahwa Musyda adalah bentuk ajang menuangkan ide gagasan atau pikiran dari cabang, ranting, daerah yang akan diolah menjadi kebijakan untuk dilaksanakan selama satu periode ke depan. "Mari menyelesaikan periode di daerah dengan rasa gembira, dengan rasa puas. IPM yang sudah dibawa selama ini benar-benar terasa sampai akar rumput: ranting dan cabang yang akan mengisi generasi kita, yang kemudian nanti naik menjadi Pimpinan Daerah, Pimpinan Wilayah atau bahkan ke tingkat pusat. Semoga dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang baik yang kemudian nanti akan melahirkan penerus IPM yang kritis, mengembangkan hal-hal yang sudah dibangun dari sebelum-sebelumnya," tuturnya.

Dalam Musyda XXVI IPM Kulon Progo, turut hadir perwakilan Bupati Kulon Progo, Drs. Jazil Ambar Was'an, memberikan sambutan sekaligus membuka acara. "Ketika kita melaksanakan Musyda itu ada laporan program yang telah dijalankan ataupun belum terlaksana, dalam arti lain adalah evaluasi atau melaporkan pertanggung jawaban selama satu periode (2 tahun). Dalam Musyda ini juga akan di bentuk program program baru untuk periode selanjutnya," pesan beliau.

Beliau juga berharap, IPM Kulon Progo periode selanjutnya dapat membantu memikirkan kondisi masyarakat terkait adanya bandara internasional agar kehidupan ekonomi di Kulon Progo semakin hidup. Selain itu juga IPM Kulon Progo harus lebih memikirkan terkait kriminalitas yang dilakukan anak usia sekolah yang naik sangat tajam. Di Kabupaten Kulon Progo, penyakit HIV juga meningkat, sebagian besar yang terkena justru pada usia anak sekolah. Tidak mengklaim bahwa mereka melakukan hal negatif, akan tetapi menjadi hal yang perlu diwaspadai dan diantisipasi, salah satunya dibentengi dengan kegiatan religius. Beliau berpesan, regenerasi IPM adalah alih tugas kepemimpinan. Substansi yang mesti dilakukan adalah mempersiapkan kepengurusan yang baru untuk dapat menggantikan pimpinan lama.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kulon Progo (PDM Kabupaten Kulon Progo), Ari Gunawan, S.Pd.I., M.Pd., dalam amanahnya mengucapkan selamat untuk PD IPM Kulon Progo karena sebelum adanya Musyda ini telah banyak program kerja yang telah berhasil di laksanakan. Selain itu, IPM dan IPNU ikut andil dalam kemajuan dan pembangunan negara. Harapan beliau, semoga IPM Kulon Progo periode selanjutnya dapat meningkatkan gerak IPM yang berada di daerah ataupun di cabang dan ranting. Sebagai penutup, beliau mengingatkan kembali akan pesan K.H. Ahmad Dahlan, "Boleh jadi dokter, insinyur, atau jadi apapun, asalkan kembalilah ke Muhammadiyah." *(hanum/tif)