Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Dari Muhammadiyah untuk Indonesia: Kiprah Muhammadiyah dalam Membangun Bangsa melalui Bidang Pendidikan

Sabtu, 11 November 2023 | 20.16 WIB Last Updated 2023-11-11T15:04:07Z

 


Indonesia merupakan negara berpendidikan, akan tetapi kondisi pendidikan di Indonesia masih tergolong kurang baik. Hal ini dibuktikan dengan mutu pendidikan di desa yang tidak sebanding dengan mutu pendidikan di kota. Mutu pendidikan di pedesaan atau daerah pelosok dapat dikatakan buruk akan kualitasnya. Hingga saat ini pendidikan yang selama ini berproses masih terbilang kurang akan kualitas yang baik dan pemerataan pendidikan yang rendah. Lantas siapa yang akan bertindak? Lalu bagaimana sikap Muhammadiyah dalam menindaklanjuti permasalahan ini?


Muhammadiyah adalah yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 M, organisasi ini bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah, pada hakikatnya Muhammadiyah  melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan arti mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Muhammadiyah menjadi organisasi islam terbesar di Indonesia, tak lain disebabkan kondisi indonesia yang merupakan salah satu negara berpenduduk muslim terbesar.


Dalam pelaksaannya, Muhammadiyah melakukan gerakan tajdid, reformis dan progresif dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Sebagai gerakan tajdid, gerakan reformasi dan gerakan perubahan yang progresif, hendaknya Muhammadiyah berperan aktif dalam menyusun strategi dan mencari solusi terhadap berbagai permasalahan sosial yang ada. Dalam hal ini Muhammadiyah mengadakan pembaharuan pendidikan agama dengan jalan modernisasi dalam sistem pendidikan, menukar sistem pondok pesantren dengan sistem pendidikan modern sesuai dengan tuntutan kehendak zaman.


Muhammadiyah dapat berkembang pesat terutama dibidang pembangunan. Melalui Ahmad Dahlan Muhammadiyah mampu menciptakan pembaharuan dalam pendidikan pesantren, buah dari keberanian Ahmad Dahlan citra pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama perlahan mulai diajarkan ilmu pengetahuan umum. Adanya Muhammadiyah dalam membangun pendidikan di Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan hingga ke daerah pelosok.


Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang bergerak dibidang pendidikan tersebar luas di penjuru Indonesia. Salah satunya Pondok Pesantren & Panti asuhan AR Fakhruddin yang berlokasi di daerah Wates, Kulon Progo. Pondok Pesantren & Panti Asuhan AR Fakhruddin didirikan 9 tahun lalu. Pendirian Pondok Pesantren & Panti Asuhan AR Fakhruddin ini tentunya tetap menyesuaikan konsep pendidikan Muhammadiyah yang berorientasi pada dua hal, yaitu perpaduan antara sistem sekolah umum dan madrasah atau pesantren, sehingga Muhammadiyah dalam mewujudkan rintisannya mendirikan sekolah umum modern yang mengajarkan keagamaan dan madrasah/pesantren yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum modern.


“Pondok Pesantren & Panti Asuhan AR Fakhruddin ini memiliki dua konsentrasi, yang pertama adalah retorika dakwah dimana anak-anak dididik untuk menjadi mubaligh dan mubalighot, konsentrasi yang kedua adalah Tahfidzul Qur’an. Diharapkan setelah selesai dari sini (Pondok Pesantren & Panti Asuhan AR Fakhruddin) bisa berkiprah ditengah-tengah masyarakat dengan ilmu yang telah diperoleh di Pondok Pesantren ini,” terang Sudarminto selaku pimpinan Pondok Pesantren AR Fakhruddin (28/10).




Para santri yang terdapat di Pondok Pesantren & Panti Asuhan AR Fakhruddin merupakan anak yatim piatu dan dhuafa di berbagai daerah. Pondok Pesantren ini betujuan memberikan bantuan untuk mereka yang hidup dalam ketidakberdayaan baik secara ekonomi maupun sosial, berdirinya pondok ini bermaksud untuk menuntaskan masalah kemiskinan yang ada dan memberikan bantuan berupa pendidikan hingga ke perguruan tinggi, di dalam pondok mereka mendapatkan berbagai fasilitas seperti tempat beristirahat, asupan makan, dan pembelajaran agama.


Selain mendapatkan pembelajaran yang ada di Pondok Pesantren & Panti Asuhan AR Fakhruddin, para santri disini juga mendapatkan kesempatan untuk wajib belajar 12 tahun, tidak hanya dalam pondok akan tetapi mereka juga melaksanakan pembelajaran di SMA Muhammadiyah Wates. Selain mendapatkan pembalajaran agama yang ada di pondok juga mendapatkan pembelajaran yang ada di sekolah. Tidak hanya menyelesaikan wajib belajar 12 tahun, tidak sedikit dari mereka melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi setelah mereka menyelesaikan ujian dikelas tiga. Beberapa perguruan tinggi yang menjadi tempat belajar santri diantaranya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) dan IKIP PGRI Wates.




Pendidikan yang diberikan oleh Pondok Pesantren & Panti Asuhan AR Fakhruddin tentunya sejalan dengan tujuan Muhammadiyah. Para santri di Pondok Pesantren & Panti Asuhan AR Fakhruddin selain diajarkan ilmu agama juga diajarkan ilmu-ilmu umum yang mereka dapatkan selama menempuh wajib belajar 12 tahun, dengan tujuan agar merek adapat mengikuti perkembangan zaman dengan tetap pada jalurnya. Berbekal ilmu yang dimiliki, mereka diharapkan mampu berperan serta dalam masyarakat dengan menyebarkan ajaran agama Islam, yang tentunya sesuai dengan tujuan didirikannya Muhammadiyah.(*)


#muhammadiyah #mpippmuhammadiyah #fachrodinaward2023 


Penulis: Muhammad Yuliansyah Afiq Fahrurozi

*Konten ini diikutsertakan dalam Lomba Kategori Penulisan Fachrodin Award 2023