Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Workshop Eco Enzyme: Menyelamatkan Lingkungan dan Mengatasi Masalah Sampah

Rabu, 06 September 2023 | 10.25 WIB Last Updated 2023-09-06T03:25:44Z


KULON PROGO - 26 Agustus 2023. Wilayah Kulonprogo, yang memiliki letak strategis sebagai tempat bandara internasional yang berpotensi, saat ini menghadapi masalah serius terkait masalah sampah. Data mencengangkan yang terus bertambah dari tahun ke tahun menunjukkan betapa meningkatnya volume sampah yang menciptakan tumpukan yang semakin besar, mengancam keindahan alam unik seperti pantai-pantai eksotis dan pegunungan yang memukau.

Workshop Eco Enzyme, yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kulon Progo dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulonprogo, menargetkan kader-kader Nasyiah se-Kulonprogo. Tujuan utama acara ini adalah membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi agen perubahan dalam mengatasi permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan.

Salah satu narasumber utama dalam acara ini adalah Ngadiran, S.E, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kulonprogo. Dalam pidatonya, dia memberikan wawasan mendalam tentang kondisi sampah di wilayah ini dan urgensi pengolahannya. "Situasi sampah di Kulonprogo memerlukan perhatian serius. Peningkatan kesadaran dan perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah adalah kunci dalam menghadapinya," kata Ngadiran.

Sugiyanto, S.E, yang mewakili Majelis Lingkungan Hidup PDM Kulon Progo, juga memberikan kontribusi berharga dalam acara ini. Dia berbicara tentang peran penting masyarakat dalam pengelolaan sampah dan mengulas inisiatif BANK Sampah di Kulonprogo. Sugiyanto menekankan, "Kami telah melakukan berbagai langkah untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam mengelola sampah. Bank Sampah adalah salah satu upaya nyata yang kami lakukan untuk mengurangi dampak buruk sampah terhadap lingkungan."

Hanifa Kasih S, S. Sos, Regional Manager Ecobhineka Solo, membawa semangat baru dengan pengetahuannya tentang pembuatan cairan eco enzyme yang ramah lingkungan. Dia memberikan panduan praktis tentang cara membuat eco enzyme yang dapat digunakan sebagai alternatif aman dan ramah lingkungan dalam mengatasi sampah organik.

Workshop ini dihadiri oleh 45 peserta yang penuh antusias dan dipandu oleh ketua panitia, Dwi Nur Fitriyani, S.Pd. Dwi menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memberdayakan perempuan muda Nasyiah agar mereka dapat berperan penting sebagai agen perubahan dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. "Melalui Workshop Eco Enzyme ini, kami berharap para peserta dapat memulai pengelolaan sampah dari rumah masing-masing sebagai wujud konkret dalam menyelamatkan Bumi dari dampak sampah. Selain itu, mereka juga dapat meningkatkan pemasukan keuangan keluarga melalui pengelolaan sampah yang efektif melalui Bank Sampah dan pembuatan cairan eco enzyme yang ramah lingkungan," ujarnya.

Salah satu peserta pelatihan, Reia Litalisdiana, yang juga merupakan kader perwakilan PCNA Girimulyo, berbagi kesan dan pesan serta harapannya atas acara ini. Ia menyatakan bahwa Workshop Eco Enzyme memberikan wawasan yang berharga tentang manfaat eco enzyme dalam pengelolaan sampah dan berharap agar ilmu yang diperolehnya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan keluarga di masa depan. "Saya merasa sangat terinspirasi untuk menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi masalah sampah ini. Dengan pengetahuan baru ini, saya berharap dapat membantu memperbaiki situasi di komunitas saya," kata Reia.

Acara ini juga menjadi panggung bagi Relawan Dunia Eco Enzyme (RDEE) RDEE, yang memberikan pemahaman mendalam tentang apa itu eco enzyme, manfaatnya, dan praktik pembuatannya. Peserta Workshop Eco Enzyme tidak hanya mendengar informasi, tetapi juga terlibat langsung dalam pembuatan eco enzyme, membuktikan bahwa tindakan konkret dapat mengubah realitas.

Workshop Eco Enzyme ini adalah langkah awal yang berarti dalam menjaga keindahan alam dan kesejahteraan masyarakat di Kulonprogo. Acara ini mengundang semua pihak yang peduli terhadap lingkungan dan ingin berkontribusi dalam mengatasi permasalahan sampah untuk bergabung dan mendukung upaya bersama ini. Dengan semangat yang berkobar, para peserta siap menjadi agen perubahan untuk menyelamatkan Bumi dari dampak sampah (Zubaida rohmawati/PDNA KP)