Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Jelang Muktamar, ‘Aisyiyah Letakkan Batu Pertama Pembangunan RS di Kulon Progo

Sabtu, 12 November 2022 | 15.55 WIB Last Updated 2023-08-12T00:22:03Z

 


KULONPROGO — Menjelang Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah, Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah menggenapi jumlah rumah sakit di bawah payung Persyarikatan Muhammadiyah menjadi 120, setelah dilakukan Ground Breaking Rumah Sakit ‘Aisyiyah di Kulonprogo, Sabtu (12/11) sebagai tanda dimulainya pembangunan rumah sakit.

Acara yang digelar di Klinik Pratama ‘Aisyiyah Pleret ini dihadiri oleh Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini beserta jajarannya, Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, MPKU PP Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PDM dan PDA) Kulonprogo dan Bantul, dan Direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping, Sleman.

Ketua Panitia Pembangunan Rumah Sakit ‘Aisyiyah di Kulonprogo, Warsiti dalam laporannya menuturkan kegiatan Ground Breaking RS ‘Aisyiyah di Kulonprogo merupakan amanah langsung dari Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah.

Sebelumnya, RS ‘Aisyiyah di Kulonprogo ini merupakan Klinik Pratama  ‘Aisyiyah Pleret. Ground Breaking ini juga menjadi bagian dari semarak Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah.

Dengan ini, jumlah rumah sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah bertambah menjadi 120 rumah sakit, dari sebelumnya 119 rumah sakit. Sementara bagi Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) ini adalah rumah sakit kelima.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini,” ucapnya.

Khususnya kepada Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Pleret dan keluarga Sunarni – Sumijan yang mewakafkan lahan seluas 13.000 meter persegi sebagai lokasi berdirinya RS ‘Aisyiyah di Kulonprogo ini. Ground Breaking atau peletakan batu pertama, imbuhnya, harus segera disusul dengan peletakan batu-batu yang lain untuk membangun rumah sakit.

“Semoga peletakan batu pertama ini disusul dengan peletakan batu-batu pembangunan selanjutnya,” imbuhnya.

Sementara itu, dari Pemkab Kulonprogo, Bambang Soetrisno mewakili Pejabat Bupati Kulonprogo berharap rumah sakit ini akan menjadi rujukan dan alternatif pilihan berobat bagi masyarakat Kulonprogo.

Selain itu, pelayanannya juga harus bisa mengakomodir semua kelas masyarakat. Lebih-lebih kelas atas yang biasanya memilih berobat ke luar negeri.

Pemkab Kulonprogo percaya melalui jaringan Muhammadiyah-‘Aisyiyah mampu menjadikan rumah sakit ini unggulan. Menurutnya hal itu didukung oleh lokasi yang strategis di pinggir Jl. Daendels, Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo sebagai lalu lintas menuju Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA).

Sumber: muhammadiyah.or.id